Minggu, 23 Oktober 2011

Transmisi Data Fiber Optic

Mungkin Anda sudah menangkap maksud dari fiber optik secara garis besar, yaitu media komunikasi data yang terbuat dari kaca. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana sepotong kaca dapat memiliki kemampuan melewatkan data Anda? Apakah sepotong kaca dapat melewati pulsa-pulsa listrik? Atau dalam bentuk apa data Anda dibawa melalui sepotong kaca ini?

Jika berhubungan dengan alat-alat optik, maka alat-alat tersebut akan erat sekali hubungannya dengan cahaya dan sistem pencahayaan. Jika serat optik yang digunakan sebagai media, maka yang akan lalu-lalang di dalamnya tidak lain dan tidak bukan adalah cahaya.

Seberkas cahaya akan digunakan sebagai pembawa informasi yang ingin Anda kirimkan. Cahaya informasi tersebut kemudian ditembakkan ke dalam media fiber optik dari tempat asalnya. Kemudian cahaya akan merambat sepanjang media kaca tersebut hingga akhirnya cahaya tadi tiba di lokasi tujuannya. Ketika cahaya tiba di lokasi tujuan, maka pengiriman informasi dan data secara teori telah berhasil dikirimkan dengan baik. Dengan demikian, maka terjadilah proses komunikasi di mana kedua ujung media dapat mengirim dan menerima informasi yang ingin disampaikan.

Apa Saja Komponen Sistem Komunikasi Fiber Optik?
Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.

Sistem komunikasi biasanya terdiri dari lima komponen utama, transmitter, receiver, medianya itu sendiri, bentuk informasi yang dibawa melalui media, dan penguat sinyal. Baik di media kabel, media wireless, media optik semuanya menerapkan sistem yang sama. Misalnya di media wireless, yang menangani pekerjaan transmitter dan receiver adalah perangkat Access Point atau perangkat wireless client biasa. Yang menjadi medianya adalah udara bebas yang dapat membawa informasi sinyal-sinyal frekuensi radio.

Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.

- Cahaya pembawa informasi
Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya seakanakan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-angguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.

-Optical Transmitter
Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa bermacam-macam.

Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.

- Fiber optic cable
Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Kabel fiber optik biasanya terdiri dari satu atau lebih serat fiber yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Kabel fiber optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic juga bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut
dengan istilah splicing.

- Optical receiver
Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.

- Optical regenerator
Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik
dalam jarak dekat saja. Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.

Optical generator terdiri dari serat optic yang dilapisi dengan bahan khusus yang dapat menguatkan cahaya laser. Ketika sinyal yang lemah datang menghampiri bagian yang dilapisi khusus tersebut, energi dari laser lemah tersebut akan membuat molekul dari bahan tadi berubah menjadi sinar-sinar juga. Molekul tambahan tadi kemudian akan memancarkan sinar-sinar yang baru, yang lebih kuat dengan karakteristik yang hampir sama dengan sinar lemah yang sebelumnya datang. Secara garis besar, regenerator ini merupakan penguat dari sinyal yang diumpankan ke dalamnya. 


Sumber : http://yuhardin.scriptintermedia.com/view.php?id=168&jenis=Umum

Instalasi Fiber Optic


Berikut cara singkat Instalasi atau Terminasi Fiber Optik:
1. Pertama2 siapkan fisik dan mental , jangan lupa banyak minum air putih
Copy of IMG_3405











2. Siapkan kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih utuh tanpa di sentuh apapun
cimg5317-3











3.Kupas kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar dibawah, jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru
IMG_3406











4.Setelah itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan gel yang ada pada permukaan kabel itu

5.Nah ini dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya bisa menggunakan cutter, hati2 jangan sampai kabel bagian dalam terluka

6.Setelah selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai seperti helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga alcohol agar helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai itu,dimana berupa helai dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat

IMG_3408














7.Nah didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya. untuk itu diperlukan alat pengupas seperti di bawah.

8.Kupas perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas seperti dibawah
IMG_3414














9.Setelah terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya di oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor nya.kemudian perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan sampai terlambat, jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber tidak bisa di tarik lagi.
IMG_3422














10.Kemudian silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah disediakan.jika hasil potongannya bagus maka kemungkinan peluang menggosok2 nya tidak lama :D
11.Sesekali teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya
Copy of IMG_3421







12. pasang konektor dengan cara menjepit menggunakan alat berikut
Copy (2) of IMG_3421








13. kemudian siapkan  alas dan alat penggosoknya serta teropong
IMG_3418






14. jika cara potongnya bagus, maka waktu menggosoknya mungkin tdk lama :D , jika sempurna ,maka hasil teropongnya terdapat 1 lingkaran luar dan 1 lingkaran dalam yang utuh bulat nya.
Copy of IMG_3416






Artikel Installasi Fiber Optic

 Sebelum dilakukan penarikan optik melalui polongan pada system duct, polongan tersebut harus dipasang sub duct terlebih dahulu.
Dalam satu polongan duct dipasang sub duct. Sub duct ini perlu karena digunakan untuk memudahkan penarikan optik.
Sesuatu yang perlu diperhatikan dalam pemasangan sub duct yaitu :
  • Tegangan penarikan dan kelengkungan sub duct harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku.
  • Pemasangan maupun penarikan seub duct ada baiknya dilakukan oleh tenaga manusia. Bila menggunakan winch, tegangan tarik harus terus diawasi melalui pengukur tegangan yang umumnya terpasang pada winch truck.
  • Tegangan dan speed tarik sub duct harus lebih rendah dari spesifikasi teknis yang berlaku.
  • Hindari penarikan yang dapat menyebabkan sub duct cacat atau rusak, missal yaitu penarikan yang dilakukan secara paksa, karena dapat merusak serat bagian dalam.
  • Tegangan dan kecepatan tarik yang diizinkan pada waktu pemasangan adalah sbb:
· Tegangan tarik maksimal : 200 kg
· Pull Speed maksimal : 20 m/min

a. Material dan Peralatan
Material dan peralatan yang digunakan terlihat pada tabel berikut :
  • Material
material yang dibutuhkan
  • Tools / Peralatan
peralatan yang dibutuhkan

b. Diagram Urutan Kerja
Tahapan inti dari pemasangan sub duct ke dalam polongan duct akan terlihat pada diagram berikut:

diagram urutan kerja

c. Penarikan Sub Duct
  • Persiapan Material dan Peralatan. Sebelum pekerjaan dimulai material dan peralatan yang dibutuhkan dipersiapkan terlebih dahulu.
  • Pemerikasaan & Pembersihan Man Hole
    a) Buka tutup Man Hole, periksa kondisi Man Hole tersebut, bila berisi air, gunakan pompa air untuk mengeringkannya.
    b) Lalu, pipa duct yang akan digunakan dengan tujuan untuk mempermudah penarikan sub duct berikutnya dan perbaikan/penyambungan .
    c) Beri tanda pada pipa duct tersebut
  • Rodding
    Rodding merupakan pekerjaan pemasangan tali yang digunakan untuk membantu pemasangan tali penarikan .
    Caranya dapat menggunakan mesin penyedot atau pipa PVC
    (Ñ„ = 1 inchi) yang disambung.
    Meskipun rodding duct sudah dilakukan pada waktu uji terima duct, pekerjaan me-rodding kembali masih tetap diperlukan.
  • Pengetesan & Pembersihan Pipa Duct
    Pengetesan dan pembersihan pipa duct ini dilaksanakan dengan menggunakan peralatan yang telah disebutkan dalam di bawah.
  • Tali dalam pipa duct hasil rodding diikat kuat pada rangkaian mandril dan sikat. Bagian belakang rangkaian mandril dan sikat tadi diikat lagi dengan tali pengulur.
    Kemudian tali penarik ditarik sampai rangkaian mandril dan peralatan keluar dari pipa pipa duct.

d. Prosedur Penarikan dan Penguluran
  • Tali bekas rodding diganti dengan tali penarik . Tempatkan haspel sub duct pada tempat yang tepat dan tambatkan ujung tali penarik ke setiap sub duct.Bila tiga buah sub duct sekaligus dipasang, maka putaran haspel harus sama. Penguluran diatur sedemikian rupa sehingga arah tarikan dapat dirubah dan sub duct dapat ditarik kembali.

  • Kegiatan Penarikan.
    Pasanglah dua buah katrol pada man hole pada sisi penarikan untuk tali penarik dan kemudian tali penarik tersebut dihubungkan ke winch (bila menggunakan mesin penarik).
    Walky Talky dapat digunakan untuk komunikasi antara dua man hole ketika kegiatan penarikan sedang dilaksanakan. Bila penarikan mengalami kemacetan, mesin winch cepat dihentikan agar tidak merusak sub duct. Pemasangan tanda lalu-lintas, bendera merah atau putih dan petugas pengatur lalu-lintas (bila diperlukan) agar dilakukan selama kegiatan penarikan berlangsung.

Penarikan Sub Duct
Tenaga penarik bisa menggunakan wich atau beberapa tenaga manusia. Tarik tiga sub duct secara bersamaan ke dalam pipa duct.
Ketika penarikan, jagalah agar kecepatan penarikan harus berada di bawah standart yang ditentukan dan penambahan kecepatan harus konsta.
Pemasangan Klem Sub Duct
Ujung-ujung sub duct diperkuat ke dalam pipa duct dengan klem seperti tersebut dalam gambar di bawah.

e. Pemasangan dan Penarikan Optic
Hal-Hal Penting Berkaitan dengan Penarikan
  • Tegangan tarikan dan kelengkungan harusa sesuai dengan spesifikasi teknik yang berlaku.
  • Penarikan dapat menggunakan tenaga manusia. Bila menggunakan winch, tegangan tarik harus terus dimonitor melalui pengukur tegangan yang biasanya terpasang pada winch truck.
  • Penempatan haspel dengan arah putaran sesuai dengan tanda panah pada haspel luar. Perhatikan gambar di bawah.
Menurunkan dan menaikkan haspel dari atau ke kendaraan harus hati-hati dan menggunakan papan peluncur.
Haspel harus dalam kedudukan diam dan harus diganjal. Penempatan haspel harus benar-benar aman dan memudahkan pekerjaan penarikan.
Tegangan dan kecepatan tarik dan radiun lengkungan harus lebih rendah dari spesifikasi yang ditentukan.
Kecepatan tarik diupayakan konstan. Kecepatan dan tegangan tarik yang diijinkan diupayakan sesuai tabel di bawah ini :


f. Material dan Peralatan
g. Diagram Urutan Pekerjaan
Sebelum memulai setiap tahapan pekerjaan, semua harus diperiksa apakahpersiapan peralatan/material telah sesuai dengan spesifikasi instalasi. Berikut urutan pekerjaan yang dilakukan.
h. Penarikan Optik
  • Persiapan Material dan Peralatan.
Sebelum memulai pekerjaan pastikan bahwa semua persiapan material dan peralatan yang diperlukan sudah lengkap. Penempatan haspel harus sesuai dengan lokasi yang telah direncanakan.
Pemeriksaan dan Pemasangan bearer/tension member.
Biasanya dalam satu haspel sudah dilengkapi dengan cable cap untuk membantu penarikan.

Bila menggunakan bekas atau sisa pemasangan, maka tension member dibuat untuk penarikan harus dubuat agar tidak rusak.
Secara berurutan, lihat cara pada gambar di bawah (3.7, 3.8, 3.9)
  • Roodding Sub Duct
Setelah semua selesai, sub duct di roodding dengan menggunakan mesin hisap/dorong dengan menggunakan tali raffia/plastic. Kemudian tali plastic diganti dengan tali penarik .
  • Prosedur Penarikan dan Penguluran
a. Untuk penguluran , posisi haspel harus benar-benar kuat supaya tidak rusak oleh sudut pemasukan duct. Lalu cable cap disambung swivel dan tali penarik.

Pasang dua buah rol shingga arah tarikan dapat dirubah. dapat ditarik dengan menggunakan tenaga manusia atau winch. Posisi dari katrol di dalam man hole dapat diatur dengan mata rantai atau tali kawat untuk memudahkan pemasukan ke dalam duct.
b. Sebelum memulai penarikan , hubungan komunikasi diantara man hole yang satu dengan yang lainnya harus lancer. Di saat penarikan, kecepatan penarikan harus konstan (tidak boleh tersentak-sentak).
Bila ada route tikungan, maka pada man hole tersebut harus dipasang katrol untuk memudahkan beloknya.
 i. Penempatan pada Manhole
Pekerjaan yang harus dilakukan adalah pengaturan/pengikatan di dalam manhole dan penentuan titik sambungan. diletakkan di atas rak dan diikat pada dinding manhole serta dilindungi dengan selongsong spiral Polytheline (PE).

TERMINASI SERAT OPTIK
PENGATURAN 
a. Haspel ditempatkan pada IDF sesuai transmisi optik.
b. Ujung ditarik melalui rak yang telah direncanakan menuju
manhole kantor telepon lewat MDF.
Perlu diperhatikan hal-hal yang sama pada penarikan .
PENYAMBUNGAN URAT
a. Penyambungan pada manhole akan dijelaskan dalam diktat teknik sambungan serat optik.
b. Penyambungan pada rak/tempat pembagian serat optik pada prinsipnya adalah semua sama.
Di sini serat optik diganti dengan serat optik yang lebih besar diameter/isolasinya serta dilengkapi dengan optik CTF.
PENGIKAT PADA RAK
a. Pengikat pada rak.
b. Pengikat bagian terminasi pada rak.


Faktor yang Mempengaruhi Transmisi Media Fiber Optic

1.Attenuation (Penurunan)Ketika sinar melewati media fiber, akan mengalami penurunan daya akibat redaman, pembiasan dan efek lainnya. Dengan kata lain, besar kecilnya power yang di terima akan dipengaruhi oleh perbedaan besarnya daya yang dikirim dan penurunan kualitas selama proses ‘perjalanan’ sinar tersebut. Singkatnya, Attenuation adalah penurunan kualitas sinar yang dialamin ketika pengiriman sinar sampai ke penerima sinar di media fiber.

2.Dispersion (Penyebaran)
Ketika sinar melewati media fiber, sinar tersebut akan membawa informasi data dalam jumlah yang besar melalui jarak yang jauh. Singkatnya, Dispersion adalah kemampuan pita lebar untuk membawa data yang disalurkan / dirambatkan dalam media optikal fiber.

3.Bandwidth (Jumlah Data)
Ketika sinar merambat akan menggunakan frekuensi tertentu. Besar kecilnya frekuensi yang digunakan akan mempengaruhi besar kecilnya kapasitas informasi data yang akan dibawa.


Sumber : http://fiberoptic.net.id/index.php?option=com_content&view=article&id=96:faktor-faktor-yang-mempengaruhi-dalam-transmisi-media-fiber&catid=38:sejarah-fiber-optic&Itemid=168

Tipe Kabel Fiber Optic


Loose tube Cable
Kabel tipe Loose tube dirancang untuk penggunaan pada environment lingkungan yang keras diluar ruangan, misalnya ditanam dijalan-jalan, dibentangkan di tiang-tiang.  Pada Loose tube cable terdapat lumuran jel yang melapisi yang fungsinya untuk melindungi serat optik dari kelembaban dimana air dan pengembunan merupakan masalah serius. Penggunaan jel ini membuat kontruksi loose tube cable ini sangat ideal pada lingkungan dengan kelembaban tinggi (contoh ditanam didalam tanah)
Pada Loose tube cable terdapat 12 sampai 200 core per kabel.
Tight buffered Cable
Tipe kabel optic Tight-buffered diinstal untuk indoor environment dikarenakan tidak memiliki banyak lapisan pelindung seperti Loose tube cable. tipe ini  menawarkan connectability langsung dan fleksibilitas.  Umumnya menggunakan 900 micron terbuat dari plastik sebagai jaket pelindung Core dan cladding yang terbuat dari bahan acrilat.
Aplikasi dari kabel optik tipe tight buffered :
-  Intrabuilding backbone
-  Horizontal distribution.
-  Patch cords and equipment cables.
Patch Cord digunakan untuk menghubungkan :
- Optical Device (pada perangkat telekomunikasi umumnya port dengan koneksi optic menggunakan plugable port SFP)
-   Patch Panel / ODF (Optical Distribution Frame)


Sumber : 

Komponen Pemasangan Fiber Optic



Terdiri atas connector, pigtail, SFP, Patch cord, ODF, Wall mount dan lain-lain, berikut adalah listnya :

a. Optical Connector adalah ujung dari fiber optic, terdapat beragam jenis tergantung dengan 
tipe perangkat yang terkonek.

b. Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.  Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable
c. Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.
Simplex LC – LC
Simplex LC – FC
d. SFP ( Small-Form Plugable)
merupakan hot-pluggable tranceiver yaitu device yang men Transmit / dan me receive sinyal informasi dengan media fiber optic. SFP dipasang pada port pada modul sebuah perangkat komunikasi data / telco. Hot-plugable artinya device ini akan auto-detect saat dipasang pada perangkat. Spesikasi dari SFP bergantung pada panjang gelombang yang dibutuhkan yang berhubungan dengan jarak transmisi, besar bandwidht yang sanggup diantarkan dalam satu waktu, jenis / tipe connector (LC / SC ), dan bekerja pada single mode atau multimode.
Spesifikasi ini harus dipatuhi dalam implementasi nya, bila tidak dapat menyebabkan kerusakan pada SFP ataupun sinyal transmisi tidak dapat diterima dengan baik
  • 850 nm 550m multi-mode fiber (SX)
  • 1310 nm 10 km single-mode fiber (LX)
  • 1490 nm 10 km single-mode fiber (BS-D)
  • 1550 nm 40 km (XD), 80 km (ZX), 120 km (EX or EZX)]
  • 1490 nm 1310 nm (BX), Single Fiber Bi-Directional Gigabit SFP Transceivers
pada SFP terdapat Transmit (Tx) dan Receice (Rx). Transmit di perangkat A harus bertemu dengan Receive di perangkat B, dan sebaliknya.
e. Wall-mount adalah terminasi  fiber optic yang menempel di dinding.
f. Optical Termination Box (OTB) atau Optical Distribution Frameadalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks
g. Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic yang umumnya di instal di outdoor.
h. High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .
i. Alat Sambung
Penyambungan kabel optik dikenal dengan istilah splicing, Dalam penyambungan fiber optic diperlukan alat khusus yaitu splicer .  Terdapat 2 metode dalam penyambungan optik yaitu :  fusion splicing dan mechanical splicing.
Fusion splicing memiliki redaman lebih kecil yaitu sekitar 0.1 dBm dibanding Mechanical splicing yang mencapai 0.5 sampai 0.75 dbm di setiap sambungan nya.
Fusion splicing melakukan penyambungan dengan cara menyelaraskan / meluruskan kedua ujung serat optik yang ingin disambung, memanaskan dan melebur nya hingga menjadi 1 bagian yang tersambung. Fusion splicer menggunakan nichrome wire (teknik lama), atau CO2 laser atau pun gas api untuk meleleh kan serat optik yang ingin disambung.
Seiring canggih nya teknologi terdapat fusion splicer yang mampu melakukan splicing sampai 24 core bersamaan.
Umumnya biaya yang harus ditanggung adalah harga per core (satu sisi) rate nya sekitar 50 ribu (menurut pengalaman saya), itu diluar jasa penarikan kabel dan aksesoris pendukung seperti pigtail, Box ODF dan lain nya

j. Alat Ukur
OTDR Optical Time-Domain Reflectometer
merupakan suatu peralatan optoelektronik yang digunakan untuk mengukur parameter-parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan pencerai dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat optik.
OTDR pada dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul akuisisi data, CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor
Dengan OTDR seorang engineer dapat mengetahui kualitas dari fiber optic, besar redaman sepanjang lintasan fiber optik, sampai lokasi putus nya kabel (berapa jauh dari lokasi pengukuran) yang sangat berguna bila terjadi putus kabel optik…. di negara tercinta ini masih sangat sering terjadi optik putus karena kena galian… yang paling parah karena dicuri…. ironis
k. Optical Power Meter
Digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optik. Dari informasi power yang di terima, seorang engineer dapat mengetahui apakah kualitas power masih dalam spesifikasi perangkat yang digunakan atau tidak. Dan dapat digunakan untuk mensegmentasi permasalahan untuk mentrace apakah sumber masalah dari SFP yang power nya sudah lemah, dari Patch cord yang bermasalah, dari core yang berada pada ODF / OTB atau dari lintasan optik yang membentang di luar sana.






Sumber : http://www.vembazax.com/2011/03/08/mengenal_fiber_optic.xml

Search

Guests

About Me

Foto saya
Kota Cimahi, Prov. Jawa Barat, Indonesia
akan menghargai jika dihargai, kalo gak suka ma orang susah untuk gak bisa suka tau simpati lagi, bosenan, gak sabaran, gelehan tapi jorok.. aku rame kalo kamu rame, aku galak kalo kamu jahat.. dan masih banyak lagi tentang aku, dan orang pikir tentang aku, manja juga sih... hehe..
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers