Minggu, 15 Januari 2012

Transfer File dari Windows ke Ubuntu


Beberapa waktu yang lalu saya menginstal Apache+MySQL+PHP di Linux Ubuntu. Sekarang saatnya belajar membuat web dengan PHP+MySQL. Hmm… masalahnya adalah bagaimana mentransfer file dari Windows XP (OS tempat saya mengedit file PHP), ke Linux Ubuntu (OS tempat web server berada).
Salah satu cara adalah menggunakan FTP. Software-software FTP Client seperti CuteFTP, FTPCommander, atau add-on dari Firefox, FireFTP bisa digunakan. Tetapi ada satu kendala, saya tidak punya account FTP. Lagi pula password ftp yang dikirimkan ke komputer remote tidak dienkripsi! Walah!
Kebetulan (ato emang kondisinya disengaja biar pas dengan artikel :p), saya punya shell account di Linux Ubuntu tersebut. Beruntung deh, karena saya Cuma perlu mendownload sebuah software (GRATIS!) untuk dapat melakukan transfer data dari Windows XP ke Linux. Namanya WinSCP. Sebenarnya WinSCP ini termasuk FTP Client, tetapi menggunakan protokol SSH untuk transfer file, sehingga keamanan data yang dikirim lebih terjamin. Fitur lengkapnya bisa dibaca di http://winscp.net/eng/docs/introduction. WinSCP dapat di-download di alamat http://winscp.net/eng/download.php. Versi terbaru adalah WinSCP 4.00 beta. Kalau mau versi stabil yang terakhir adalah WinSCP 3.8.2.
Ok, cukup perkenalannya. Sekarang saya akan mencoba mentransfer file dari Windows XP ke Linux. Karena saya mo belajar membuat web, saya buat dulu sebuah file PHP sebagai contoh. Isinya sederhana, cuma menampilkan gambar dan teks. Kode-nya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sekarang saatnya login ke komputer remote. Jalankan WinSCP, kemudian isikan host name, user name dan password. Serta jangan lupa mengubah protokol menjadi SFTP. Klik Login. Selain menggunakan shell account, ftp account juga bisa digunakan untuk login ke komputer remote. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Setelah berhasil login, akan terlihat file manager seperti di bawah ini:

Saya membutuhkan sebuah folder untuk menyimpan file-file images. Membuat folder menggunakan WinSCP hampir sama dengan membuat folder di Windows Explorer. Terlihat pada gambar di bawah ini, saya membuat folder baru bernama images.

Untuk mentransfer file, ternyata sangat mudah. Saya hanya perlu mendrag dari window sebelah kiri (komputer lokal) ke window sebelah kanan (komputer remote). It’s ez! Seperti terlihat pada gambar di bawah:

Setelah semua file saya upload ke komputer remote, sekarang saatnya mengakses file yang baru saja saya buat melalui browser. Hasilnya seperti pada gambar di bawah ini:
Brainstorm
Cara di atas mungkin bisa berguna untuk sebuah tim web developer (Apache+MySQL+PHP) atau mungkin untuk kelas yang mengajarkan web development (tentu saja Apache+MySQL+PHP). Satu komputer dijadikan server, dan yang lain meng-upload file ke komputer tersebut. Daripada masing-masing komputer diinstal web server, berat loh! Apalagi kalo dibuat sebagai startup atau service. Belum lagi bentrok dengan web server-nya om Bill Gates, IIS (kalo ada).
Akhir kata, cukup sekian dulu eksperimen saya. Ntar kalo ada yang baru saya sharing lagi… Saran & komentar dari temen-temen ditunggu…
Semoga berguna…

Cisco Akses Point



Sesuatu yang mengusik rasa heran kami, Cisco merilis produk jaringan untuk kalangan SOHO (SMB). Apalagi, produk ini tidak mengusung standar wireless802.11n, melainkan 802.11b/g.
Selama ini, konsentrasi target produk-produk jaringan Cisco adalah kalangan lembaga skala besar. Produk-produk untuk target pasar lembaga skala menengah dan kecil ditangani oleh anak perusahaan Cisco, yaitu Linksys. Maka, mengemuka pertanyaan tentang apakah kinerja Cisco WAP200 mampu mengimbangi produk serupa dari produsen-produsen lain yang lebih dahulu bermain di ceruk pasar ini.
Kadangkala kami menemukan produk access point atau wireless router berstandar 802.11n namun menggunakan satu antena. Hal ini berkebalikan dengan Cisco WAP200 yang menggunakan standar wireless 802.11b/g namun menggunakan sepasang antena lepas-pasang (berkekuatan 2 dBi). Antena ganda umumnya digunakan untuk memisahkan jalur transmisi paket data antara yang dikirim dengan yang diterima sehingga dapat berjalan secara bersamaan (full-duplex).
Satu lagi ketidakbiasaan kami temukan pada Cisco WAP200, yaitu tidak adanya fasilitas server DHCP (yang berfungsi memberi dan mengelola alamat IP untuk client atau perangkat lain). Dengan demikian, sebelum dapat terhubung ke hotspot access point ini, client harus mengatur konfigurasi alamat IP komputer secara manual ke alamat IP (yang satu kelas dengan alamat IPaccess point Cisco WAP200, yaitu 192.168.1.x). Nilai x dapat diisi dengan angka antara 1 sampai dengan 254, kecuali angka 245 yang menjadi alamat IP standar milik Cisco WAP200.
Namun demikian, Cisco WAP200 memiliki banyak kelebihan dibandingkan access point sejenis, terutama dalam hal fasilitas tambahan. Access point ini menyediakan fasilitas QoS (Quality of Service) yang berfungsi membagi dan membatasi bandwidth untuk setiap client. Dengan demikian, permasalahan monopoli bandwidth dalam jaringan dapat ditanggulangi.
Demi keamanan, Cisco WAP200 menyediakan fasilitas autentikasi lewat server RADIUS. Ada juga fasilitas Intrusion Alarm yang akan memperingatkan administrator terhadap kegiatan ilegal (atau gejala-gejala adanya proses yang mengganggu fungsi normal) terhadap access point.Hal ini misalnyaadanya upaya cloning atau pemalsuan MAC address dan adanya client baru yang melakukan asosiasi secara ilegal pada hotspot.
Kami melakukan pengujian terhadap kecepatan transfer paket data secara wireless (bandwidthatau throughput) terhadap Cisco WAP200. Tool NetIQ Chariot kami gunakan untuk pengujian tersebut.
Pada pengujian pertama, kami menempatkan Cisco WAP200 pada jarak sekitar 13 meter terhadap komputer penguji dalam kondisi ruang nyaris tanpa sekat. Diagram report NetIQ Chariot memperlihatkan bahwa throughput maksimal adalah 21,882 Mbps, minimal 7,694 Mbps, serta rerata 19,521 Mbps. Hasil ini tergolong bagus. Namun ketika kami melihatresponse time ternyata mendekati 5 detik, yaitu 4,097 Mbps. Hal ini menunjukkan bahwa Cisco WAP200 masih kurang cepat dalam memberikan  balikan dan meneruskan paket data.
Kami mencoba pula membawa Cisco WAP200 masuk ke dalam ruang bersekat. Kali ini kami mengurangi jaraknya menjadi sekitar 10 meter, karena pada jarak 13 meter, sinyal menjadi sangat lemah dan sulit dilakukan asosiasi ke hotspot. NetIQ Chariot melaporkan bahwa terjadi penurunan throughput. Nilai maksimalnya adalah 15,829 Mbps, minimal 6,631 Mbps, rerata 12,240 Mbps. Namun, ternyata response time rerata melewati 5 detik, yaitu 6,535 detik.
***
Cisco WAP200 mampu berperan sebagai access point yang aman dan andal untuk berbagi koneksi internet maupun berbagi-pakai data dalam kondisi ruangan tidak terlalu besar (radius kurang dari 10 meter). Perangkat ini sanggup memenuhi kebutuhan bagi-pakai data secarawireless untuk kalangan lembaga skala kecil. (Vincent Bayu Tapa Brata)
Spesifikasi Cisco WAP200
Standar
802.11b/g.
Port
1 x port LAN sekaligus WAN.
Kecepatan transfer paket data
27 Mbps.
Fasilitas
- QoS untuk bandwidth limiter.
- Intrusion alarm.
- MAC address filtering (Wireless Connection Control).
Dimensi 
170 x 205 x 195 mm.
Bobot
400 gram.
Kelengkapan
- 2 x antena lepas-pasang 2 dBi.
- Adaptor power 
- Tatakan posisi vertikal.
- Buku panduan pemasangan cepat.
- CD manual.
Garansi*
1 tahun, one to one replacement
Kisaran harga*
US$ 130
Situs web
Kontak: ECS Indojaya (021) 62312893



Bagian belakang badan access pointmenyediakan hanya satu buah port kabel RJ45 untuk jaringan lokal (LAN) sekaligus internet (WAN) lewat modem.
 

 Grafik hasil pengujian throughput dengantool NetIQ Chariot.

Plus     
: Fasilitas tambahan berlimpah; antena lepas-pasang.
Minus : Tidak ada DHCP server; konfigurasi alamat IP client manual; masih standar 802.11 b/g.
Skor Penilaian- Penggunaan  : 3,5
- Fasilitas         : 4,5
- Kinerja           : 4
- Harga            : 3,5
- Skor Total      : 4

Share Internet Fasnet

Langkah-langkah untuk men-share Internet Fasnet adalah sebagai berikut :

Pertama, Belilah Router, yang merupakan sebuah alat yang dipakai untuk men-share internet. Tetapi jangan sembarang router, karena anda harus membeli router yang mempunyai kemampuan untuk men-cloning MAC (Media Acces Control) Address atau di windows dikenal dengan istilah Physical Address. Kenapa demikian? karena jaringan Fasnet menggunakan MAC Address ini untuk menandai komputer anda yang berhak terkoneksi ke Internet. Setelah MAC Address dikenali baru kemudian komputer anda akan mendapatkan Internet Protocol Otomatis (IP Automatic) yang artinya komputer anda telah lolos verifikasi untuk mendapatkan akses jaringan internet dari Fastnet. Berkaitan dengan kemampuan cloning MAC Address tadi, mungkin anda bisa membeli Router merk Linksys WRT54G karena menurut pengalaman saya settingnya mudah dan cukup handal serta ekonomis. Contoh gambar router tersebut adalah sebagai berikut :



Gb. Router Linksys WRT54G
Kemudian setelah anda sudah mempunyai router tersebut, hubungkan Router anda dengan Modem Fastnet dengan konfigurasi sebagai berikut :


Gb. Skema konfigurasi jaringan antara modem Fastnet dan Router


Setelah itu carilah MAC Address komputer anda, dengan cara masuk ke menu command prompt atau tuliskan "cmd" di menu Run terus tekan Enter. Setelah itu ketikkan "ipconfig/all" terus tekan Enter. Setelah itu jika langkah anda benar, akan muncul seperti tampilan di bawah ini.

Gb. MAC Address pada mode Command Prompt (CMD)


Langkah selanjutnya perhatikan tampilan tersebut dan cari angka-angka yang sejajar dan ada di sebelah kanan dari tulisan Physical Address. Nah, deretan angka-angka tersebut yang disebut MAC Address. Sesuai dengan Gb. tersebut di atas MAC Addressnya adalah : 00-16-E3-6E-5D-2B. Kalau anda tahu LAN Card atau kartu jaringan, maka MAC Address adalah kode fisik dari kartu jaringan anda.

Langkah terakhir masukkan angka-angka tersebut ke fasilitas "clone mac address" yang ada di Router anda, sehingga oleh Fastnet, Router anda dianggap seolah-olah sebagai komputer anda yang telah mempunyai hak akses jaringan internet tadi. Bagaimana caranya? baca user manual router anda ! Saya yakin anda bisa ! Dengan router ini anda punya potensi men-share internet ke maksimal 254 buah komputer.


Sumber : http://pajecko.blogspot.com/2008/07/cara-men-share-fastnet-ke-lan-wifi.html

Konfigurasi Access Point Linksys WRT54G


Linksys http://www.linksys.com adalah salah satu pembuat WiFi ter-favorit di dunia. Dalam contoh ini digunakan WRT54G Wireless-G Broadband Router. Perlu di catat bahwa AP Linksys ini adalah sebuah router.
Sebagai sebuah router mempunyai banyak fasilitas seperti kemampuan routing, firewallDCHP. Pada dasarnya kita dapat menggantikan sebagian besar fungsi gateway Linux dengan sebuah Linksys.

Linksys WRT54G dapat dikonfigurasi melalui interface Web dengan alamat default 192.168.1.1 (jika tidak di ubah).
Halaman pertama adalah setup page. Melalui setup page ini kita dapat mengkonfigurasi time zone, konfigurasi Internet connection, konfigurasi LAN, dan konfigurasi wireless.
Ada beberapa tipe sambungan yang mungkin pada konfigurasi Internet Connection, seperti, menggunakan IP statik atauIP automatic / IP dynamic melalui DHCP server di ISP. Tampak pada gambar digunakan IP statik pada sambungan Internet.
Konfigurasi LAN cukup sederhana, yang perlu kita lakukan adalah menset IP address dan subnetmasknya saja.
Konfigurasi wireless tidak berbeda jauh dengan konfigurasi Access Point biasa. Kita perlu menset channel dan ESSID dari peralatan. Untuk mengamankan Access Point, kita dapat mendisable ESSID broadcast sehingga hanya mereka yang tahu tentang Access Point kita yang dapat mengakses-nya. Wired Equivalent Privacy (WEP) dapat di aktifkan pada titik ini.

Halaman selanjutnya adalah security page, kita dapat mengkonfigurasi beberapa parameter berkaitan dengan keamanan, seperti, administrator password, tipe dari Virtual Private Network (VPN) traffic yang di ijinkan, konfigurasi dari De-Militarized Zone (DMZ) juga firewall sekala kecil.

System page adalah halaman selanjutnya dari Interface Web Linksys WRT54G. Kita dapat meninggalkan proses konfigurasi system ini. Kita perlu menggunakan fasilitas ini kita kita ingin mengupgrade firmware, mengubah Maximum Transmission Unit (MTU) dari Interface, dan mengaktifkan / me-non-aktifkan agar paket multicast dapat lewat.



Halaman selanjutnya adalah DHCP Server page. Pada Linksys WRT54G Access Point telah tersedia DHCP server. Jika kita ingin mengaktifkan DHCP server, kita perlu memberikan range dari IP address yang dialokasikan untuk workstation yang tersambung, dan DNS server bagi workstation di jaringan.







Kita dapat melihat semua status dari konfigurasi yang ada pada Status Page.




Pada halaman Advances Wireless configuration Page, kita dapat mengkonfigurasi parameter wireless yang lebih advance, seperti, RTS Threshold dan Fragmentation Threshold untuk beroperasi pada jaringan yang congested, interval beacon untuk broadcasting ESSID dari Access Point, kecepatan data pada Wireless LAN.




Dalam bagian Advance Setting page, kita dapat mengaktifkan tabel MAC FilteringMAC Filtering dapat digunakan untuk membatasi akses agar hanya workstation / node yang kita ketahui MAC address-nya saja yang dapat mengaksesAccess Point.




Tabel MAC relative sederhana, dan dapat di isi dengan memasukan MAC address client yang di ijinkan untuk mengakses.









Sumber : http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Konfigurasi_Access_Point_Linksys_WRT54G

Konfigurasi Access Point D-Link DAP-1150


Langkah-langkah melakukan Konfigurasi :
Sebelum melakukan konfigurasi, ada baiknya kita mengenal bagian-bagian dari Access Point D-Link DAP-1150 ini :
ap-dlink-dap
Keterangan :
1. Antena yang harus dipasangkan sebelum menghidupkan AP ini.
2. Tombol Reset, digunakan untuk melakukan restorasi AP ke pengaturan default dari pabrik. Biasanya dilakukan jika administrator mengalami lupa password.
3. Switch Selector, digunakan untuk memilih mode kegunaan AP ini. Bisa digunakan sebagai Access Point, Repeater ataupun Client.
4. Port RJ-45, digunakan untuk melakukan konfigurasi awal dan menghubungkan AP ke perangkat jaringan yang lain.
5. Port Power, tempat konektor memasangkan power adaptor.

1. Pasangkan Antena, Kabel Power adaptor dan kabel LAN ke port RJ-45 pada AP.
2. Pilih mode penggunaan sebagai AP (Access Point)
3. Pasangkan Kabel LAN ke komputer ataupun ke Laptop. Tunggulah beberapa saat.
4. Aturlah IP pada NIC di komputer anda menjadi network 192.168.0.0, sebagai contoh saya menggunakan IP 192.168.0.100.
dlink-install-01
5. Bukalah web browser anda, lalu ketikkan http://dlinkap, atau dapat juga mengetikkan IP defaultnya http://192.168.0.50.
dlink-install-02
6. Jika berhasil, akan muncul halaman login. Ketikkan pada User Name : adminPassword dikosongkan saja, lalu tekan tombol Log In atau tekan enter.
dlink-install-03
7. Layar setup wizard ditampilkan.
dlink-install-05
Untuk memudahkan pengaturan AP ini, telah disediakan menu Launch Wireless Setup Wizard.
dlink-install-04
Namun menu ini sering terjadi error ketika melakukan konfigurasi. Saya lebih suka memilih konfigurasi secara manual.
8. Jika memilih konfigurasi secara manual, silahkan klik menu LAN Setup pada menu sebelah kiri. LAN Setting ini digunakan untuk menghubungkan AP dengan jaringan private kita atau nantinya digunakan untuk melakukan konfigurasi AP ini. Ada 2 (dua) pilihan, yaitu Static IP dan Dynamic IP (DHCP). Jika memilih Static IP, berarti kita harus mengatur sendiri IP Address, Subnet Mask dan Gateway Address dari AP. Sedangkan jika memilih Dynamic IP, kita memberikan otoritas kepada AP untuk mengatur konfigurasi IPnya, secara default akan diatur kepada IP 192.168.0.50.
9. Berikutnya, ubahlah isian pada DEVICE NAME (NETBIOS NAME) sesuai dengan keinginan. Defaultnya berisi dlinkap, sebagai contoh saya merubahnya menjadi belajarpc. Device Name (Nama NetBIOS) memungkinkan Anda untuk mengkonfigurasi perangkat ini lebih mudah. Karena kita dapat memasukkan nama perangkat dari AP ke web browser untuk mengakses, bukan menggunakan alamat IP. Merubah nama ini direkomendasikan jika kita memiliki lebih dari satu perangkat D-Link dalam subnet.
10. Jika sudah diubah, klik tombol Apply Settings.
dlink-install-07

Langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi terhadap akses wifi. Pilih menu Wireless Setup pada menu sebelah kiri.
1. Kemudian ubahlah nama dlink pada bagian Wireless Network Name menjadi nama yang diinginkan, sebagai contoh saya merubahnya menjadi lab@belajarpc. Nama ini selanjutnya akan menjadi nama SSID pada AP.
2. Beralih ke bagian Wireless Security Mode. Ada terdapat 4 mode sekuriti yang bisa diterapkan pada AP D-Link DAP-1150 ini, yaitu WEP, WPA, WPA2 dan WPA2-Auto. Silahkan dipilih salah satu mode. Mode mana yang lebih baik, rekan-rekan dapat mencari referensinya di internet. 
dlink-install-08
3. Klik Apply Settings untuk melakukan penyimpanan konfigurasi.

Agar orang lain tidak dapat merubah konfigurasi pada access point kita, sebaiknya AP diberikan password. Untuk melakukannya, klik menu tab Maintenance pada bagian atas. Lalu pilih Device Administration. Ketikkan password yang diinginkan, lalu confirm password. Klik tombol Apply Settings untuk menyimpan konfigurasi.
dlink-install-06
Access Point sudah siap untuk digunakan. Untuk pengaturan lebih lanjutnya, akan ditulis pada kesempatan lain. Semoga Bermanfaat.



Sumber : 

Search

Guests

About Me

Foto saya
Kota Cimahi, Prov. Jawa Barat, Indonesia
akan menghargai jika dihargai, kalo gak suka ma orang susah untuk gak bisa suka tau simpati lagi, bosenan, gak sabaran, gelehan tapi jorok.. aku rame kalo kamu rame, aku galak kalo kamu jahat.. dan masih banyak lagi tentang aku, dan orang pikir tentang aku, manja juga sih... hehe..
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers