Minggu, 15 Januari 2012

Cisco Akses Point



Sesuatu yang mengusik rasa heran kami, Cisco merilis produk jaringan untuk kalangan SOHO (SMB). Apalagi, produk ini tidak mengusung standar wireless802.11n, melainkan 802.11b/g.
Selama ini, konsentrasi target produk-produk jaringan Cisco adalah kalangan lembaga skala besar. Produk-produk untuk target pasar lembaga skala menengah dan kecil ditangani oleh anak perusahaan Cisco, yaitu Linksys. Maka, mengemuka pertanyaan tentang apakah kinerja Cisco WAP200 mampu mengimbangi produk serupa dari produsen-produsen lain yang lebih dahulu bermain di ceruk pasar ini.
Kadangkala kami menemukan produk access point atau wireless router berstandar 802.11n namun menggunakan satu antena. Hal ini berkebalikan dengan Cisco WAP200 yang menggunakan standar wireless 802.11b/g namun menggunakan sepasang antena lepas-pasang (berkekuatan 2 dBi). Antena ganda umumnya digunakan untuk memisahkan jalur transmisi paket data antara yang dikirim dengan yang diterima sehingga dapat berjalan secara bersamaan (full-duplex).
Satu lagi ketidakbiasaan kami temukan pada Cisco WAP200, yaitu tidak adanya fasilitas server DHCP (yang berfungsi memberi dan mengelola alamat IP untuk client atau perangkat lain). Dengan demikian, sebelum dapat terhubung ke hotspot access point ini, client harus mengatur konfigurasi alamat IP komputer secara manual ke alamat IP (yang satu kelas dengan alamat IPaccess point Cisco WAP200, yaitu 192.168.1.x). Nilai x dapat diisi dengan angka antara 1 sampai dengan 254, kecuali angka 245 yang menjadi alamat IP standar milik Cisco WAP200.
Namun demikian, Cisco WAP200 memiliki banyak kelebihan dibandingkan access point sejenis, terutama dalam hal fasilitas tambahan. Access point ini menyediakan fasilitas QoS (Quality of Service) yang berfungsi membagi dan membatasi bandwidth untuk setiap client. Dengan demikian, permasalahan monopoli bandwidth dalam jaringan dapat ditanggulangi.
Demi keamanan, Cisco WAP200 menyediakan fasilitas autentikasi lewat server RADIUS. Ada juga fasilitas Intrusion Alarm yang akan memperingatkan administrator terhadap kegiatan ilegal (atau gejala-gejala adanya proses yang mengganggu fungsi normal) terhadap access point.Hal ini misalnyaadanya upaya cloning atau pemalsuan MAC address dan adanya client baru yang melakukan asosiasi secara ilegal pada hotspot.
Kami melakukan pengujian terhadap kecepatan transfer paket data secara wireless (bandwidthatau throughput) terhadap Cisco WAP200. Tool NetIQ Chariot kami gunakan untuk pengujian tersebut.
Pada pengujian pertama, kami menempatkan Cisco WAP200 pada jarak sekitar 13 meter terhadap komputer penguji dalam kondisi ruang nyaris tanpa sekat. Diagram report NetIQ Chariot memperlihatkan bahwa throughput maksimal adalah 21,882 Mbps, minimal 7,694 Mbps, serta rerata 19,521 Mbps. Hasil ini tergolong bagus. Namun ketika kami melihatresponse time ternyata mendekati 5 detik, yaitu 4,097 Mbps. Hal ini menunjukkan bahwa Cisco WAP200 masih kurang cepat dalam memberikan  balikan dan meneruskan paket data.
Kami mencoba pula membawa Cisco WAP200 masuk ke dalam ruang bersekat. Kali ini kami mengurangi jaraknya menjadi sekitar 10 meter, karena pada jarak 13 meter, sinyal menjadi sangat lemah dan sulit dilakukan asosiasi ke hotspot. NetIQ Chariot melaporkan bahwa terjadi penurunan throughput. Nilai maksimalnya adalah 15,829 Mbps, minimal 6,631 Mbps, rerata 12,240 Mbps. Namun, ternyata response time rerata melewati 5 detik, yaitu 6,535 detik.
***
Cisco WAP200 mampu berperan sebagai access point yang aman dan andal untuk berbagi koneksi internet maupun berbagi-pakai data dalam kondisi ruangan tidak terlalu besar (radius kurang dari 10 meter). Perangkat ini sanggup memenuhi kebutuhan bagi-pakai data secarawireless untuk kalangan lembaga skala kecil. (Vincent Bayu Tapa Brata)
Spesifikasi Cisco WAP200
Standar
802.11b/g.
Port
1 x port LAN sekaligus WAN.
Kecepatan transfer paket data
27 Mbps.
Fasilitas
- QoS untuk bandwidth limiter.
- Intrusion alarm.
- MAC address filtering (Wireless Connection Control).
Dimensi 
170 x 205 x 195 mm.
Bobot
400 gram.
Kelengkapan
- 2 x antena lepas-pasang 2 dBi.
- Adaptor power 
- Tatakan posisi vertikal.
- Buku panduan pemasangan cepat.
- CD manual.
Garansi*
1 tahun, one to one replacement
Kisaran harga*
US$ 130
Situs web
Kontak: ECS Indojaya (021) 62312893



Bagian belakang badan access pointmenyediakan hanya satu buah port kabel RJ45 untuk jaringan lokal (LAN) sekaligus internet (WAN) lewat modem.
 

 Grafik hasil pengujian throughput dengantool NetIQ Chariot.

Plus     
: Fasilitas tambahan berlimpah; antena lepas-pasang.
Minus : Tidak ada DHCP server; konfigurasi alamat IP client manual; masih standar 802.11 b/g.
Skor Penilaian- Penggunaan  : 3,5
- Fasilitas         : 4,5
- Kinerja           : 4
- Harga            : 3,5
- Skor Total      : 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search

Guests

About Me

Foto saya
Kota Cimahi, Prov. Jawa Barat, Indonesia
akan menghargai jika dihargai, kalo gak suka ma orang susah untuk gak bisa suka tau simpati lagi, bosenan, gak sabaran, gelehan tapi jorok.. aku rame kalo kamu rame, aku galak kalo kamu jahat.. dan masih banyak lagi tentang aku, dan orang pikir tentang aku, manja juga sih... hehe..
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers