Minggu, 06 Mei 2012
Terminologi IP Multicast
IP Multicast adalah teknik pengiriman data dari sebuah host ke beberapa
host tujuan sekaligus (namun tidak untuk keseluruhan host pada
jaringan). Kalau teknik pengiriman data yang biasa adalah teknik unicast
(satu pengirim...ke satu tujuan). Selain itu adalah istilah broadcast
(satu pengirim ke seluruhhhh...penghuni jaringan).
Pada Unicast
host pengirim akan menggunakan IP Address yang valid dari kelas A, B,
dan C sebagai IP Address tujuan (destination IP Address),
terkadang juga menggunakan MAC Address yang valid sebagai Destination Address.
Pada
Broadcast host pengirim akan menggunakan IP Address broadcast (yang
tidak valid) sebagai alamat tujuan (biasanya nilainya adalah
255.255.255.255). Kalau pakai teknik subnetting nilai itu akan sangat
bervariasi. Terkadang menggunakan alamat broadcast layer 2 yaitu
FF:FF:FF:FF:FF:FF.
Untuk Unicast, host pengirim dan host tujuan akan menggunakan IP Address kelas D atau yang sering disebut IP Multicast.
Disini
baik pengirim dan tujuan akan masuk kedalam sebuah group IP Address,
sehingga host pengirim akan mengetahui siapa2 saja yang membutuhkan
datanya. (tentu yang dikirimi adalah host2 yang satu group....satu
penggunakan IP Multicast).
Misalnya bila ada beberapa host yang
menggunakan 224.0.0.2, maka paket hanya akan dikirimkan pada host yang
menggunakan IP tersebut.
Untuk keperluan multicast IP Address tidak bisa bebas kita gunakan (sebebas menggunakan IP Address kelas A, B, dan C).
IP
Multicast sudah "dibooking" untuk keperluan-keperluan tertentu. Daftar
"bookingan" IP Multicast dapat dilihat pada link berikut :
http://www.iana.org/assignments/multicast-addresses
Bila
dihubungkan dengan pertanyaan sdri....router2 akan menggunakan IP
Multicast 224.0.0.5 untuk melakukan update dalam protocol OSPF, router
yang menggunakan IP 224.0.0.5 saja yang akan menerima update, karena di
OSPF dikenal boundary update (updating hanya diberikan kepada router2
yang membutuhkan)
Sedangkan 224.0.0.6 akan digunakan oleh sekelompok router yang akan melakukan pemilihan designated router.
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke sub jaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal. Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal. Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA
IP multicast bekerja dengan cara yang sama
seperti televisi dan radio. Jika kita ingin mendengar siaran dari stasiun
televisi tertentu, kita memilih frekwensi tertentu tempat siaran televisi
tersebut memancar. Hal yang sama terjadi pada multicasting, hanya saja
kali ini komputer dibuat hanya mendengar pakat data dengan IP address tertentu
yang khusus digunakan untuk keperluan multicasting. Untuk dapat mendengar paket
multicast dari server tertentu, komputer penerima memerintahkan card ethernet
agar \"mendengarkan\" paket dengan IP address tertentu,
tempat server memancarkan datanya.
Pihak pemancar yang harus mengumumkan terlebih dahulu ada
tidaknya siaran ini agar client mengetahui ada tidaknya suatu siaran yg dipancarkan
dengan IP address tertentu. Server multicast biasanya mengumumkan jadwal
siarannya menggunakan protokol yang dinamakan SDP ( Session Description
Protocol). Dengan menggunakan protokol ini , diumumkanlah informasi penting
diantaranya :
- Nama dan deskripsi acara,
- Jadwal acara ini
- Tipe media yang digunakan (
Video, Audio, Teks )
- IP address dan nomor port yang
digunakan.
Informasi ini kemudian di pancarkan menggunakan IP address
tertentu (dedicated) yang memang disediakan untuk keperluan ini. Client multicast
tinggal mendengarkan informasi ini saja.
Setelah mengetahui acara apa saja yang hendak dipancarkan,
komputer client kemudian mendaftar ke router multicast yang
bersangkutan. Dengan proses pendaftaran ini, multicast router mengetahui ada
client di networknya yang berminat mendengarkan siaran tertentu. Proses
pendaftaran ini dilakukan melalui protokol yang dinamakan IGMP (Internet Group
Management Protocol )
Keamanan IP Multicast
Dalam merancang sistem komunikasi multicast, keamanan dan
efesiensi multicast menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan.
Masalah perancangan kemananan komunikasi multicast juga melibatkan perhatian
pada komunikasi point-to-point. Isu yang paling berkembang dalam
komunikasi multicast adalah otentikasi pesan (authenticity) dan sifat
kerahasiaan (secrecy). Sifat kerahasiaan berarti bahwa hanya anggota
grup multicast yang dapat mendeskripsikan data yang ditransmisikan. Ada dua
tipe dari sifat kerahasiaan ini, yaitu ephemeral secrecy dan long
term secrecy. Ephemeral secrecy berarti mengamankan bukan anggota grup
untuk kemudahan mengakses data yang ditransmisikan. Long term secrecy melakukan
proteksi keandalan data untuk waktu yang panjang.
Otentikasi menunjukkan adanya keterjaminan data yang diterima
adalah data yang asli tidak mengalami modifikasi. Group authenticity
berarti setiap anggota grup dapat mengenali apakah sebuah pesan dikirim oleh
seorang anggota grup. Source authenticity menunjukkan adanya kemungkinan
untuk mengidentifikasi pengirim dalam grup. Otentikasi ini penting untuk
memverifikasi data multicast yang diterima, bahwa data yang diterima dijamin
tidak mengalami perubahan dan sesuai dengan sumber (source) aslinya.
Untuk menjamin masalah otentifikasi sumber dilakukan dengan mekanisme Message
Authentication Code (MAC), di mana setiap anggota mempunyai set kunci yang
berbeda.
Anonymity mencakup penjagaan kerahasiaan identitas
anggota grup dari anggota grup yang lain, atau bahkan dari luar grup,selain itu
menyembunyikan identitas pengirim untuk data-data yang sifatnya rahasia.
Pengamanan pada kontrol akses (access control) adalah metoda pengamanan
di mana hanya anggota-anggota yang berhak saja dari suatu grup multicast yang
mempunyai akses ke komunikasi grup multicast. Masalah penanganan akses kontrol
akan menjadi kompleks jika anggota dapat bergabung atau meninggalkan grup pada
setiap waktu. Maintaining availability atau service availability penting
dalam memberikan proteksi terhadap layanan pembatalan dan serangan-serangan
yang tidak dikehendaki baik koalisi dari dalam maupun dari luar.
Di dalam sebuah skenario yang sederhana terdapat sebuah group
owner yang dapat dipercaya untuk memanajemen keamanan grup.
Peraturan-peraturan umum yang digunakan antara lain adalah penanganan kontrol
akses, pencatatan lalulintas dan penggunaannya, dan penanganan kunci. Sebuah
pendekatan untuk pendistribusian masalah kepercayaan di dalam pusat sekuriti
multicast adalah dengan menggunakan teknik threshold cryptography dan proactive
security dengan menempatkan sebuah center tunggal dengan pelayananan yang
terdistribusi.
MBONE
Multicast adalah metoda komunikasi pada LAN yang menghubungkan
satu pengirim data dengan sekelompok penerima data. Multicast memungkinkan
hanya satu paket data yang dikirimkan kepada satu kelompok penerima, tanpa bergantung
pada banyaknya penerima data tersebut. Pengguna jaringan multicast di Internet
bergabung dalam suatu jaringan raksasa bernama Mbone (Multicast Backbone)
Saat ini , Network Terbesar yang menjalankan prinsip
multicasting di Internet disebut sebagai Multicast backbone , disingkat
Mbone. Mbone ini merupakan jaringan virtual di internet yang
terdiri dari beberapa \"multicast island\" (network berukuran
kecil dan sedang yang menjalankan protokol IP multicasting). Jika hubungan
antara network ini melaui jaringan yang non multicast, paket multicast
yang dikirim ke network tujuan dengan dibungkus dalam bentuk paket Unicast. Hal
ini disebut sebagai tunnelling.
Jika antara kedua jaringan sudah dijalankan protokol routing
multicast, tunneling tak perlu dilakukan. Beberapa protokol routing yang umum
dipakai untuk multicasting ialah : DVMRP (Distance Vector Multicast Routing
Protocol), PIM (Protocol Independent multicast) dan MOSPF (Multicast OSPF) .
a. Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
DVMRP adalah multicast routing protocol yang menyediakan
mekanisme yang efisien untuk koneksi data yang dikirimkan ke group dalam suatu
jaringan internet. Protokol ini secara periodik mengirimkan
dua informasi ke router tetangga :
- Jarak hop berikutnya , metric
hop berikutnya.
- Tujuan hop
berikutnya yang akan ditempuh.
Distance vector secara periodic mengirimkan tabel routing ke
router yang terdekat. Ketika router mengalami putus koneksi (down) , router
distance vector akan mempelajari perubahan jalur atau tabel tersebut masih ada
pada jalur link tersebut sampai pada waktu tertentu. Jika waktu yang diperlukan
untuk menunggu respon dari router yang menerima kiriman tabel routing melebihi
waktu yang telah ditentukan maka router itu akan dihapus pada tabel routing
router tersebut. Router yang terdekat akan mengirimkan informasi perubahan dari
jalur melalui broadcast. Waktu yang diperlukan
untuk semua router didalam mengubah tabel routing dinamakan konvergen. Konvergen didalam distance
vector meliputi :
- Setiap router menerima
informasi routing yang baru.
- Setiap router mengupdate table
routing.
- Setiap router mengupdate metric
tabel routing dengan informasinya sendiri (menambah hop).
- Setiap router membroadcast
semua informasi ke router yang terdekat.
Proses konvergen didalam distance vector memerlukan waktu yang
lama , hal ini dikarenakan setiap router mengupdate table routing mereka
sendiri. Hal inilah yang akan mengakibatkan waktu yang lama. Akibat dari ini
akan mengakibatkan tidak terdistribusinya table routing ke router terdekatnya.
Protokol distance vector merupakan protokol algoritma routing
yang memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling kecil.Hop merupakan
jumlah router yang akan dituju sebelum paket data itu sampai ke alamat
tujuan.Protokol distance vector mengirimkan paket informasi table routing
mereka ke router yang terdekat.
b. OSPF
OSPF yang artinya Open Shortest Path First.OSPF ini merupakan
protocol link-state. Di dalam OSPF terdapat metode penggabungan datebase link
melalui penggunaan perbedaan subnet mask , penggabungan beberapa rute-rute
menjadi satu masukan rute di dalam database. Seperti misalnya jaringan
192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute akan menjadi 192.168.0.0
dengan subnet mask 255.255.0.0. Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat
semacam area-area (seperti Autonomous System) sebagai level tingkatan yang
tidak digunakan pada protokol. Router yang semua interfacenya terhubung ke
dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung dengan
backbone dinamakan router backbone. Roouter yang terhubung dengan area yang
berbeda disebut router batas area (area border router).
Algoritma Multicast Routing
Beberapa algoritma telah diusulkan untuk membangun jaringan
multicast di mana paket-paket multicast dapat dikirimkan ke titik tujuan.
Algoritma ini dapat digunakan dalam penerapan protokol multicast routing.
a. Flooding
Algoritma flooding yang telah telah digunakan pada protokol
seperti OSPF adalah teknik yang paling sederhana untuk mengirimkan data
multicast ke router pada sebuah jaringan. Pada algoritma ini, ketika router
menerima paket multicast maka router pertama-tama akan mengecek apakah paket
tersebut pernah sampai ke router atau paket tersebut untuk pertama kalinya
sampai ke router. Jika pertama kali, maka router akan meneruskan paket tersebut
ke semua interface, kecuali ke interface asal dari paket tersebut. Dengan cara
ini maka diyakini semua router akan menerima sedikitnya satu paket.
b. Spanning Trees
Pada algoritma ini, hanya ada satu
active path di antara dua router. Ketika router menerima
suatu paket multicast, router akan meneruskan paket ke semua jaringan yang
merupakan bagian dari spanning tree. Informasi yang harus dijaga oleh router
adalah variabel boolean yang menunjukkan apakah jaringan merupakan bagian dari
spanning tree atau bukan.
c. Reverse Path Broadcasting (RPB)
Algoritma RPB sering digunakan pada MBone ( Multicast Backbone).
Algoritma ini merupakan modifikasi dari algoritma spanning trees. Pada
algoritma ini, ketika router menerima suatu paket multicast pada link
\"L\" dan dari sumber \"S\", router akan memeriksa dan
melihat apakah link �L� merupakan jalan terpendek menuju S. Jika iya, paket akan
diteruskan pada semua link kecuali L.
d. Truncated Reverse Path Broadcasting (TRPB)
Algoritma TRPB hadir untuk mengatasi
kekurangan pada algoritma RPB. Dengan menggunakan protokol IGMP protokol, maka
sebuah router dapat menentukan apakah anggota dari kelompok multicast ada pada
subnetwork atau tidak ada. Jika subnetwork tidak mempunyai router yang berhubungan
dengannya, router akan memotong spanning tree.
e. Steiner Trees (ST)
Pada algoritma RPB dan TRPB, alur terpendek antara titik sumber
degan masing-masing titik tujuan digunakan untuk mengirimkan paket multicast.
Tetapi algoritma tersebut tidak meminimalkan penggunaan sumber daya jaringan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Guests
About Me
- Iin Windarti
- Kota Cimahi, Prov. Jawa Barat, Indonesia
- akan menghargai jika dihargai, kalo gak suka ma orang susah untuk gak bisa suka tau simpati lagi, bosenan, gak sabaran, gelehan tapi jorok.. aku rame kalo kamu rame, aku galak kalo kamu jahat.. dan masih banyak lagi tentang aku, dan orang pikir tentang aku, manja juga sih... hehe..
Feedjit
Label
- Administrasi Jaringan (10)
- Bahasa Indonesia (2)
- Bahasa Inggris (2)
- Database WEB (1)
- Diagnosa-LAN (58)
- Diagnosa-WAN (30)
- Digital (6)
- History (17)
- Instalasi-LAN (73)
- Instalasi-WAN (10)
- Michael Jackson (2)
- Operating System (9)
- OS-Jaringan (13)
- Pengetahuan (63)
- Perempuan (11)
- Web Design (10)
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar